Kamu-kamu semua bakalan senangkan ? punya sahabat yang baik, yang bisa ngerti kita disetiap situasi dan kondisi ( sikon ). Belum lagi kalau dia ringan tangan untuk membantu kita.
Nah kali ini, topik yang bakal kita bahas adalah seputar sahabat yang baik, bagaimana sahabat baik itu, bisa kamu baca di bawah ini. So, kita langsung aja.
Sebagian besar orang banyak mengambil kesimpulan bahwa sahabat yang baik adalah seseorang atau teman yang dapat diajak dalam susah dan senang. Itu tidak salah, namun sebenarnya sahabat yang baik itu banyak macamnya, tergantung seseorang yang membutuhkan juga kepribadiannya. Orang humoris tentu sulit bersahabat dengan orang yang berpembawaan serius, juga orang yang berkepribadian kuat dan berwatak keras kepala bersahabat dengan seseorang berwatak sama tentu akan terjadi bentrokan, karena salah satu dari mereka tidak ada yang mau mengalah apabila terjadi sesuatu.
Itu hanyalah salah satu gambaran, dari sebuah persahabatan yang kurang selaras. Lain orang tentu lain pula kriteria untuk sahabatnya. Seperti di SIC, secara umum kriteria untuk sahabat mereka sama yaitu bersedia meminjamkan barang-barangnya, terutama keperluan sekolah. Ada juga yang ingin sahabatnya humoris, dapat dipercaya, setia, tidak suka membentak, yang jelas beragam sekali kriteria khusus untuk sahabat mereka.
Sahabat, selain selalu setia dalam setiap situasi dan kondisi, dia juga dapat memberikan sarannya untuk setiap permasalahan yang sedang kita hadapi, jika ia tidak menemukan jalan keluar. Juga apabila kita sedang menghadapi suatu pilihan, sahabat yang baik akan memberikan sarannya sebagai bahan pertimbangan saja, karena ia tahu bahwa pilihannya belum tentu cocok bagi sahabatnya, walaupun sahabatnya tidak akan menolak jika ia mengajukan pilihannya.
Selain untuk menjaga, hubungan persahabatan tetap langgeng, kita juga harus saling tahu diri dan jangan saling memaksa. Dalam persahabatan adakalanya kita diperhatikan dan juga memperhatikan karena bukan hanya kita saja yang mempunyai masalah. Kadang persahabatan tidak selamanya berjalan mulus. Ada saja masalah yang membuat kita berbeda pendapat, hal itu wajar karena pribadi kita pun berbeda. Bila dapat diatasi, persahabatan kita pun akan berjalan kembali
Mencari seorang sahabat tidak semudah mencari sayuran di pasar, karena melalui proses yang panjang untuk mendapatkan seseorang yang dapat dipercaya. Proses tersebut diawali dengan pengenalan karakter masing-masing, apakah cocok atau tidak sehingga tidak terjadi pertentangan yang mengakibatkan sahabat menjadi musuh. Jadi untuk memilih sahabat kita harus selektif dan tidak harus yang sebaya Memang asyik kalau sebaya, lebih banyak waktu yang dihabiskan bersama. Pulang-pergi sekolah bersama-sama, makan di kantin, apabila ada pelajaran kosong kebetulan sekelas bisa ngobrol, mengerjakan PR bersama, les private juga. Segala macam kegiatan dapat dilakukan bersama-sama. Tapi punya sahabat yang lebih tua juga tidak kalah asiknya. Mungkin tidak semua dapat dikerjakan bersama, tidak seperti sahabat yang sebaya. Sahabat yang lebih tua biasanya lebih berpengalaman dari kita, lebih dewasa dalam bertindak, sehingga dapat membantu kita dalam memecahkan dengan cara yang lebih baik, karena dia telah mempertimbangkan baik-buruknya, dan kita dapat belajar lebih dewasa karena kehadiran sahabat merupakan bagian dari lingkungan yang dapat mempengaruhi karakter kita.
Sahabat merupakan orang terdekat setelah saudara dan orang tua kandung kita. Kadang kita merasa sungkan untuk mengungkapkan masalah yang sedang kita hadapi pada orang rumah, terutama masalah-masalah pribadi, saat saat seperti inilah kita memerlukan sahabat. Lagipula kita lebih bebas menceritakan masalah kepada sahabat daripada saudara/orang tua. Mungkin hal ini disebabkan sahabat selalu bersama kita dalam melakukan aktivitas di luar rumah walaupun kita sering berkomunikasi dengan orang-orang rumah. Apa itu masalah sekolah, teman-teman yang lain atau si doi, karena itulah sahabat menjadi pilihan utama untuk melampiaskan uneg-uneg atau permasalahan.
Selain tidak boleh egois dalam persahabatan, kita juga harus saling percaya agar kita tak termakan oleh mulut-mulut jahil dan dapat menahan diri untuk tidak membocorkan rahasia yang dapat menghancurkan hubungan persahabatan itu.
Satu hal lagi mengenai sahabat, tidak ada salahnya jika kita bersahabat dengan lawan jenis, karena yang bisa mengerti perasaan kita, tidak hanya sesama perempuan saja, tetapi laki-laki juga bisa mengerti dan memahami perasaan kita. Sebaliknya mereka juga begitu, dekat dengan lawan jenis tidak harus selalu diartikan pacaran, sah-sah aja kok. Kalau cewek n cowok jadi sahabat, nggak bakal rugi ! coba aja !
Kayaknya segini aja deh, ulasan tentang sobat baik/sahabat baik moga-moga bermanfat buat kamu semua n semoga persahabatanmu langgeng.